Hipetensi pada saat kehamilan merupakan salah satu penyebab mortalitas pada wanita yang melahirkan. Kelainan hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan kasus kematian pada janin dan ibu. Berikut Penyebab Tekanan Darah Tinggi Pada Ibu Hamil.
Penyebab Hipertensi Pada Ibu Hamil
- Hipertensi essensial atau hiipertensi primer di mana penyebabnya bukan disebabkan oleh adanya gangguan pada jantung atau ginjal, melainkan disebabkan oleh faktor lain misal dikarenakan pola hidup yang tidak sehat; mengalami stress, mengkonsumsi garam yang berlebih, merokok, kebiasaan minuman beralkohol dan kafein, pola makan yang tidak sehat yang mengakibatkan timbunan lemak dan kelebihan berat badan dan adanya faktor keturunan.2.Hipertensi sekunder merupakan salah satu Penyebab Tekanan Darah Tinggi Pada Ibu Hamil. Hipertensi sekunder disebabkan oleh adanya gangguan ginjal atau jantung. Preklamsia yang terjadi pada wanita hamil sangat beresiko menyerang mereka yang sebelum kehamilan menderita penyakit darah tinggi kronik, hamil berusia di bawah 20 tahun dan di atas 40 tahun, wanita penderita diabetes, gagal ginjal, lupus, scleroderma, dan wanita hamil yang meningkat tekanan darahnya atau menderita preklamsia saat kehamilan sebelumnya
dikarenakan tekanan darah tinggi pada ibu hamil berefek kerusakan yang
terjadi pada pembuluh darah wanita hamil yang akan merusak vascularasi
darah,sehingga dapat mengganggu bertukarnya oksigen dan nutrisi melalui
placenta dari ibu ke janin. Hipertensi juga dapat menurunkan produksi
jumlah seni janin sebelum lahir. Hipertensi yang terjadi pada wanita yang
sedang hamil bisa mengganggu pertukaran nutrisi pada janin dan bisa
menbahayakan ginjal pada janin.
Gejala Hipertensi Pada Ibu Hamil
1. Perubahan Tekanan darah, Meningkatnya tekanan darah hingga 160/110mmHg atau melebihi. Tekanan sistolik 140 mmHg atau tekanan distolik 90
mmHg.
2. Terdapat Protein dalm Urin. Proteinuria 2.0 g/24 dijam atau urine dipstick 2+
3. Perubahan Nilai Laboratorium. Meningkatnya kretinin serum lebih besar
dari 1.2 mg/dL kecuali pada sebelumnya sudah ada riwayat pada gangguan
ginjal. Trombosi kurang dari 100,000/L. Adanya anemia mikroangiopqti
hemolisis – meningkatnya LDH. Meningkatnya serum transaminase – ALT or
AST
4. Rasa sakit kepala dan Rasa sakit epigastrik persisten.
Cara Menurunkan Darah Tinggi Pada Ibu Hamil
1 : Pola Makan Sehat
Atur pola makan Anda melalui diet rendah garam, lalu perbanyak asupan potasium yang Anda bisa dapatkan dari kacang-kacangan, aprikot, dan pisang. Unsur omega 3, kalsium, dan magnesium, bisa Anda peroleh dari susu dan makanan laut. Mengkonsumsi Semangka, mentimun, bawang putih, dan bayam juga dapat membantu menurunkan tekanan darah yang melonjak. Dengan menjaga pola makan, otomatis berat badan Anda selama hamil akan terjaga dan akan terhindar dari risiko obesitas.2 : Hindari Stress
Stres juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tekanan darah tinggi, maka penting bagi Anda untuk menjaga pikiran dan mental Anda untuk tetap sehat.Menghindari diri dai stres menjadi Cara Menurunkan Darah Tinggi Pada Ibu Hamil yang cukup efektif, karena dengan menhindar dari stres, ibu hamil akan terbiasa dengan pola hidup sehat. Hindari pikiran negatif, dekatkan diri pada Tuhan, serta perbanyak istirahat dan relaksasi agar peredaran darah tetap lancar.3 Olahraga Teratur
Imbangi semua ini dengan olahraga. Selain untuk menjaga bobot dan kebugaran tubuh, olahraga juga dapat menjadi sarana refreshing bagi emosi yang sedang tak karuan saat hamil.Saat hamil, seorang wanita harus menjaga tekanan darahnya agar tetap stabil. Sebab jika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi (≥ 140/90 mmHg) atau disebut juga hipertensi, ada beberapa risiko gangguan kesehatan yang dapat terjadi, dari ringan hingga yang menyebabkan kematian. Cara Menurunkan Darah Tinggi Pada Ibu Hamil diatas dapat diterapkan bagi para ibu hamil terrutama yang memiliki risiko tekanan darah tinggi, agar kehamilannya sehat dan selamat sampai waktu melahirkan.
0 komentar:
Posting Komentar